Biologi Sistem Imun
Oleh : romieduu
1/20/2025
I. Pengertian dan Fungsi Sistem Imun:
Sistem imun melibatkan berbagai organ, sel, dan molekul:
Limpa: Menyaring darah, tempat terjadinya respons imun terhadap patogen dalam darah.
Kelenjar Getah Bening: Menyaring cairan limfa, tempat terjadinya respons imun terhadap patogen dalam cairan jaringan.
Tonsil dan Adenoid: Jaringan limfoid di tenggorokan dan hidung, melindungi pintu masuk saluran pernapasan dan pencernaan.
Jaringan Limfoid Mukosa (MALT): Terdapat di lapisan mukosa saluran pencernaan (GALT), saluran pernapasan (BALT), dan jaringan mukosa lainnya, memberikan perlindungan di permukaan yang terpapar lingkungan luar.
Fagosit: Sel yang menelan dan menghancurkan patogen melalui proses fagositosis. Contohnya:
Sel NK (Natural Killer): Sel yang membunuh sel yang terinfeksi virus dan sel kanker tanpa perlu pengenalan antigen spesifik.
Antibodi (Imunoglobulin): Protein yang dihasilkan oleh sel plasma (diferensiasi sel B) sebagai respons terhadap antigen. Terdapat lima kelas utama: IgG, IgM, IgA, IgE, dan IgD.
Sitokin: Protein sinyal yang mengatur interaksi antar sel imun dan mengkoordinasi respons imun. Contohnya: interleukin (IL), interferon (IFN), tumor necrosis factor (TNF).
Sistem Komplemen: Sekelompok protein dalam darah yang bekerja sama dengan antibodi untuk menghancurkan patogen.
MHC (Major Histocompatibility Complex): Molekul yang mempresentasikan antigen kepada sel T. Terdapat dua kelas: MHC Kelas I (di semua sel berinti) dan MHC Kelas II (di APC).
III. Mekanisme Kerja Sistem Imun:
Sistem imun memiliki dua jenis mekanisme pertahanan:
Imunitas Nonspesifik (Bawaan/Innate): Respons cepat dan umum terhadap berbagai patogen. Meliputi:
Imunitas Spesifik (Adaptif/Didapat): Respons yang lebih lambat tetapi sangat spesifik terhadap patogen tertentu. Melibatkan limfosit B dan T:
Eliminasi Antigen: Antibodi mengikat antigen dan menandainya untuk dihancurkan oleh sel fagosit atau sistem komplemen. Sel T sitotoksik membunuh sel yang terinfeksi.
Memori Imunologi: Sel memori B dan T memberikan kekebalan jangka panjang, memungkinkan respons yang lebih cepat dan kuat jika terpapar antigen yang sama di kemudian hari.
Bayangkan sistem imun seperti sistem keamanan di sebuah kota. Ada dua jenis pertahanan utama:
1. Imunitas Nonspesifik (Bawaan) – Keamanan Umum Kota
Pertahanan Fisik dan Kimia:
🔹 Kulit seperti tembok kota yang menghalangi penyusup masuk.
🔹 Air mata, air liur, dan asam lambung seperti pagar listrik atau air panas yang bisa mengusir penyusup.Seluler (Sel Penjaga Keamanan):
🔹 Fagositosis oleh sel fagosit seperti petugas keamanan yang menangkap dan menelan pencuri.
🔹 Sel NK (Natural Killer) seperti pasukan khusus yang langsung menyerang musuh tanpa banyak bertanya.Peradangan (Alarm Darurat Kota):
🔹 Jika ada serangan (infeksi atau cedera), alarm berbunyi! Ditandai dengan kemerahan, panas, bengkak, dan nyeri—mirip seperti sirene yang memberi tahu penduduk tentang bahaya.
2. Imunitas Spesifik (Adaptif) – Detektif dan Pasukan Elit
Pengenalan Antigen (Mengenali Musuh)
🔹 Sel B seperti detektif yang mengenali wajah penjahat lewat foto.
🔹 Sel T seperti agen rahasia yang butuh laporan dari informan (APC) sebelum mengenali musuh.Aktivasi Limfosit (Membentuk Tim Khusus)
🔹 Sel B setelah mengenali musuh, berubah menjadi sel plasma (pabrik senjata/antibodi) dan sel memori (catatan penjahat).
🔹 Sel T helper seperti pemimpin operasi yang memberi perintah ke tim keamanan lainnya.
🔹 Sel T sitotoksik seperti pasukan khusus yang mengeksekusi penjahat dengan akurat.Eliminasi Antigen (Menghancurkan Musuh)
🔹 Antibodi bertindak seperti borgol atau tanda yang ditempel ke penjahat agar lebih mudah ditangkap.
🔹 Sel T sitotoksik seperti tim SWAT yang langsung menghabisi penjahat yang bersembunyi di dalam kota.Memori Imunologi (Catatan Keamanan Kota)
🔹 Jika ada serangan ulang, sistem sudah siap dan bisa bertindak lebih cepat—seperti detektif yang langsung mengenali wajah penjahat lama.
Imunitas Aktif: Kekebalan yang diperoleh setelah tubuh terpapar antigen dan menghasilkan antibodi sendiri.
Imunitas Pasif: Kekebalan yang diperoleh dengan menerima antibodi dari sumber lain.
Penyakit Autoimun: Sistem imun menyerang sel tubuh sendiri (contoh: lupus, rheumatoid arthritis).
Alergi: Respons imun berlebihan terhadap zat yang tidak berbahaya (alergen).
Imunodefisiensi: Sistem imun tidak berfungsi dengan baik, rentan terhadap infeksi (contoh: AIDS).
AIDS: Acquired Immunodeficiency Syndrome (Sindrom Defisiensi Imun Didapat)
HIV: Human Immunodeficiency Virus (Virus Imunodefisiensi Manusia)
MALT: Mucosa-Associated Lymphoid Tissue (Jaringan Limfoid Terkait Mukosa)
GALT: Gut-Associated Lymphoid Tissue (Jaringan Limfoid Terkait Usus)
BALT: Bronchus-Associated Lymphoid Tissue (Jaringan Limfoid Terkait Bronkus)
CD: Cluster of Differentiation (Gugus Diferensiasi) - digunakan untuk mengidentifikasi molekul permukaan sel, contohnya CD4 pada sel T helper dan CD8 pada sel T sitotoksik.
Butuh Bimbel Buat SD, SMP, SMA/SMK, UTBK, Kedinasan, atau CPNS? R-EDU Bimbel dan Mart Jawabannya!
Yo, lo lagi cari tempat bimbel yang lengkap banget? Mau offline atau online? Tenang, R-EDU Bimbel dan Mart siap bantuin lo dari tingkat SD, SMP, SMA/SMK, sampai UTBK, kedinasan, atau CPNS. Pokoknya lengkap parah!
Khusus buat lo yang suka belajar dari rumah, langsung gas aja pake bimbel online-nya. Simple banget, tinggal unduh aplikasi ini:
👉 R-EDU Bimbel dan Mart App
So, tunggu apa lagi? Yuk, siapin diri lo dari sekarang biar makin mantap buat masa depan lo! 💪✨
